Bulan Bertuan Rindu

Ketika Bulan menyambangi malam yang kesepian, ia menyamarkan rindu kepada pagi yang telah begitu lama dinantikan. Sejenak bertukar rupa untuk melerai waktu hingga memudarkan sendu kala menanti temu dalam hati yang hanya bisa membisu. Malam bersiul sunyi, disaksikan kerling bintang dari kejauhan. Seperti Aku yang masih berharap mengembalikan kenang tapi ternyata telah jauh terkubur dalam bayang-bayang. Sinar bulan mengalir jatuh ke bukit sepi, memantulkan kembali kekosongan dalam hati. Rumput-rumput dengan desaunya meraba usia malam, menimbang bimbang di kehampaan untuk memantapkan langkah menggapai cinta yang diidamkan. Tetapi nyatanya kunang-kunang tak akan bertahan ketika pagi menjelang, karena sinarnya bukanlah tandingan surya yang dimiliki semesta raya. Apa kabar kekasihku? Masihkah engkau berlayar dikebiruan seraya menantikan takdir yang akan menyemai kita pada sajak-sajak itu?. Ataukah sebaliknya? Engkau menjelma kumbang yang merayu mawar lain dengan bait-bait yang m...