Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Separuh Diri Tersisa

Gambar
gambar: @somoshiel cerita untuk menjaga separuh dirimu yang tersisa Dari kejauhan matahari menghangatkan cemasmu. Memberi sedikit kekuningan di pucatnya senyum itu. Untuk memulai hari seberat ini, semesta masih senantiasa di pihakmu. Maka selambat lambatnya kau berjalan nanti, tak masalah bagi bumi dan seisinya untuk mengimbangi. Sejauh perjalanan hari ini, sejauh itu pula lelah akan melubangi. Namun, langkah paling asing akan terjadi setelah ini, sebab lain kepala lain cerita, lain mata lain cara memandanya. Tetapi, semoga seluruh hal baik sedang mendekapmu saat ini. Tengah malam hingga subuh adalah sudut terbaik bagi cemas untuk tinggal dan mengecupkan selamat malam pada kepala orang-orang. Sebagian lekas terbebas. Sebagian lain tertambat di jemari mereka, melarutkan diri pada kengerian hingga merebut separuh diri tersisa.   gambar: @olaf_langner Setengah gelas keempat menjadi penghibur bagi kepala-kepala yang terjebak. Mimpi buruk jadi tempat singgah untuk kerumunan suara ta...

EPISODE #6

Gambar
gambar: @artofdystopia Lama Tak Jumpa Sudah berapa lama kau melupakan jalan menuju tempat tidurmu? Menggantinya dengan bau kelana sudut sudut kota. Aku melihat tanganmu lebih mahir berkelahi sekarang, kedua kakimu terlihat begitu kokoh tak seperti saat kau masih menyimpan dongeng-dongeng pengantar tidur pada sentuhanmu. Sudah lama, tak kujumpai potongan senja di kotak suratku. Biasanya kau mengirimnya dua kali seminggu, kini hanya ada debu yang menggerutu ketika kubuka tempat itu.  Lama tak kujumpai kau dipersimpangan. Entah karena aku datang terlalu malam, atau kau telanjur lelah untuk hanya sekadar tinggal Aku lihat beberapa kali jendelamu selalu terkunci, lampumu menyala terang meski di siang hari. Adakah orang asing yang menganggumu lagi? Atau akukah orang asing yang mengusikmu hingga begini? Lama tak kau cemaskan burung-burung gereja yang berlibur di halaman rumahmu. Biasanya, kau akan memaki dan melempari mereka bijian supaya datang lagi esok hari. Sudah lama juga tak kutemui...

Dunia Di balik Lukisan

Gambar
aku melukisnya, untuk membuatmu hidup lebih lama   Seorang kawan mengatakan padaku,  “Apakah hidup memang sekosong ini?. Kadang lelucon membuat kita tertawa, kadang orang lain membuat hidup kita sedih dan berputus asa. Perasaan itu sepertinya tak pernah punya harga, mereka datang dan hilang begitu saja. Mereka juga tidak mewujudkan apapun dalam hidup kita, rupanya hanya samar, sesekali kita rasakan. Selebihnya hidup tak ubahnya cangkang kosong”. “Kau pulang pukul berapa hari ini?”, kataku menyela. “Mungkin esok, subuh nanti”, katanya.   Menyelamlah di antara ingatanmu malam nanti, saat kau bertemu semesta yang bersembunyi dibalik usianya, saat kau ingin mencabik dirimu di rimba jalanan kota. Nanti. Ketika pintu-pintu terkunci, malam semakin larut, kau boleh takut, kau boleh mengenggam apa saja sekeras bertahan di atas satu kakimu, kau boleh menutup mata dan memunculkan bayangan mengerikan. Kau juga diizinkan untuk menangis atau berteriak sekencang-kencangnya. Tak a...

EPISODE #5

Gambar
  gambar : @art_beat Pameran Bunga "Sudah berapa banyak pupuk yang kau siram pada kepalamu? hingga rimbun bunga begini. Dan bibit apa ini? Aku belum pernah melihatnya tumbuh di kepala orang lain", kataku sembari mengusap bunga-bunga itu Ini bukan bunga , katanya. Ini hanya rumput, ini sisa pemikiranku yang tak selesai. Mereka tumbuh liar, tumbuh tinggi selambat tinggiku, tapi tak memberi apa-apa. Sudah sejak sore itu, saat kubiarkan mereka tumbuh. Saat kubiarkan kesedihan hidup bahagia dalam kepalaku. Saat kuhiraukan hiruk pikuk memenuhi dadaku. Dan kau tau , katanya lagi. Saat itu, aku kehilangan bayanganku, aku tak memiliki tubuhku lagi. Saat itu pula, , aku berdiri di atas cangkang kosong, aku berdiri di atas kematianku sendiri. "Mengapa tak kau coba membersihkannya? Dengan begitu halamanmu akan lebih lapang, harapanmu akan lebih panjang, dan bahagiamu akan lebih nyaring terdengar", aku menyela napas panjangnya. Mereka hidup, sa , katanya tenang. Mereka berdiri, ...