Desember
foto: @natgeotravel |
Menyelesaikan desember tidak semudah kelihatanya ya kan?.
Banyak sekali hal-hal yang mendorong diri untuk lepas kendali. Ditambah bumi
yang terlihat semakin sakit hari demi hari, membuat kecemasan tidak bisa merebahkan
pundaknya barang sekali.
Dalam tidur beberapa waktu ini, seorang teman yang sudah
lama pergi tiba-tiba masuk ke mimpi. Dia tidak banyak bicara, dia hanya duduk
di sebelahku dan menikmati makan bersama. Namun, ia juga terlihat buru-buru bahkan banyak menyisakan makanannya di sini.
Mengingatnya. Jika dia masih di sini saat ini, mungkin kami sedang
sama-sama berjuang untuk mengejar mimpi. Tumbuh dan menjadi kuat
hari-demi-hari. Keluar bersama menikmati langit sore, atau bahkan hanya sempat berkabar lewat gawai.
Satu hal yang aku sesali, bahkan dalam mimpi pun aku sadar. Aku
tetap tidak mengatakan apa apa padanya. Hari itu di hari terakhirnya, bahkan
aku tidak datang. Aku terlalu sibuk dan memupuk ketakutan.
"Nin, terima kasih telah mengunjungi temanmu ini.
Meskipun itu tidak benar-benar kamu. Tapi melihatmu lagi, membuatku berpikir
untuk tidak berhenti di sini. Maaf tidak pernah mengunjungi atau sekadar menyapa di hadapan nisanmu. Meskipun begitu, doa senantiasa kulangitkan. Semoga kelapangan diberikan kepadamu. Aku yakin,
Tuhan telah siapkan tempat terbaik. Kamu orang baik nin.”
Baik-baik ya, sampai kita jumpa lagi J
Juga terima kasih Tuhan, sebab masih memberi saya hidup dan
membersamai tiap-tiap langkah saya.
Mengingat desember yang sebentar lagi habis,
semoga doa dan kekuatan kita tidak habis.
Komentar
Posting Komentar