Mengisahkan Februari
gambar: @lifeofluks |
Terlambat. Satu kata yang mewakili semuanya, meskipun Maret
memang baru hadir menyapa melalui minggu pertama. Kala itu,
Februari bertahan dengan napas yang tersengal, mencari
apapun di sekitarnya untuk berdiri dan mengatur kecamuk dalam diri. Pandangannya
tak lagi segagah mata elang dua tahun lalu, karena kini rabun seakan menghapus
kejelasan dan baginya menyamarkan sedikit ketakutan pada jalanan yang ia dilalui.
Terlambat. Satu kata yang menggambarkan bagaimana Februari
menghidupi dirinya sendiri. Tak ada tujuan, tak tetap maksud, dan kosong makna.
Udara yang dihirupnya setiap pagi hingga kembali pada subuh lagi, tak lain
hanya kekosongan paru-paru yang meminta haknya untuk dipenuhi. Selain itu,
Februari adalah cangkang kosong, rapuh dan telah lama ditinggalkan.
Tubuhnya utuh, dari satu sampai duadelapan. Namun, kepalanya
hancur oleh berbagai pertanyaan yang dibuatnya sendiri.
Maret, 2022
Komentar
Posting Komentar