Sekarang Rasanya Berbeda
“It’s Mine” yang berganti menjadi “PARADOKS”, akan menyajikan sesuatu dengan sedikit berbeda, semoga dapat menginspirasi dan bermanfaat bagi kalian semua.
- Tidur, telah jadi kebiasaan sekaligus kebutuhan manusia. Bagaimana jika hal itu dihentikan? Tubuh kita akan letih, tak bertenaga dan akhirnya jatuh sakit. Hal ini sebagai gambaran besar tentang apa yang akan saya bahas di sini. -
Meninggalkan suatu kebiasaan dalam hidup kita, rasanya seperti membuka jalan ditengah-tengah hutan belantara. Begitu juga perihal cinta. Bagaimana bisa aku menjadi biasa seperti sedia kala, ketika kau sudah melekat? Bukan hanya sekadar kebiasaan, tapi kaulah kebutuhan itu sendiri. Tidak mudah untuk membuka lagi ruangan yang sudah terkunci olehmu, tidak akan sama lagi meskipun seluruh kenang di sana telah dibersikan seperti baru.
Sekarang rasanya sudah berbeda, caranya menatap, caranya bersikap, caranya berbicara. Cukup kau mengerti sedikit saja, sebab memang merusak kebiasaan itu benar-benar menyakitkan rasanya. Mungkin dia terlihat bahagia setelah kau meninggalkannya, tapi siapa tahu perihal hati?
![]() |
"Ketika aku menatap langit, aku tahu bahwa Bulan tak pernah sendiri di jagat raya ini" |
Kawan-kawan, dia yang sudah terlanjur melekat memang tidak akan mudah dilepas. Namun, ketika dia yang dekat justru ingin melepas tak ada pilihan lagi kecuali ikhlas. Detik detik itu akan berlalu, menit demi menit, jam demi jam, hari demi hari, meskipun air mata itu jatuh berkali-kali, ia akan berhenti dan berganti menjadi pelangi dibibirmu. Kelak, akan hadir orang baru yang akan menghangatkan pagimu, melembabkan siangmu, dan mencerahkan malammu. Yang kita lakukan hanya duduk melupakan, kemudian bangkit untuk menyambut kedatangan. Begitulah siklusnya, cukup nikmati.
Katakan pada dirimu bahwa petir itu tidak lebih hebat dari hujan, dan hujan tidak mesti tentang kehilangan. Karena ketika hujan, ada banyak harapan yang dicurahkan, dalam hujan ada doa untuk menumbuhkan bunga-bunga di taman. Maka berbahagialah kawan apapun masalahnya.
-Sekian-
Komentar
Posting Komentar