2/28
![]() |
gambar: @wildchldd |
Bagaimana hari ini?
Bagaimana di rumah? Tentang Ayah, Ibu, adik-kakak, atau
kakek nenek di sana?
Tentang rumah, apa yang paling kau ingat? Seringkali hal-hal
menyesakkan bukan? Namun, bukan berarti itu menguraikan hal-hal baik. Hanya
saja, mungkin aku dan kamu terlalu emosional. Atau momennya selalu saja tidak
pas untuk menginggat banyaknya hal baik yang datang dan pergi di sini.
Akan tetapi, bagaimana pun itu aku pikir ini adalah tempat
terbaik di mana kamu bisa tumbuh menjadi dirimu saat ini. Mengapa begitu?
Sebab tidak semua hal yang menurut kita baik adalah yang
terbaik untuk kita. Juga sebaliknya, tidak semua hal yang menurut kita buruk
akan selalu berakhir buruk bagi kita.
Aku pernah melihatmu menyesal ada di sini. Begitupun aku.
Tapi kita saling bertumbuh dan memahami, kita mengenal, melihat, merasakan
tentang banyak hal disekitar.
Jika boleh kukatakan. Kamu tidak akan jadi dirimu yang
sekuat ini, tanpa rumah. Rumah dan orang-orang di sana yang membuatmu
kesakitan, membuatmu bahagia, dan membuatmu mengerti bagaimana menjadi manusia.
Sayang, kita tidak bisa memilih akan dilahirkan seperti apa,
di mana, dan bersama siapa. Sampai di sini kita hanya bisa berterima kasih,
untuk waktu saat itu yang tidak akan pernah bisa kembali.
Selanjutmya,
Pada ‘level’ ini, kamu punya kebebasan. Untuk memilih
melakukan sesuatu yang kamu inginkan. Pada ‘level’ ini, kamu punya kebebasan.
Untuk memilih menjadi dirimu yang seperti apa.
Benar, apa yang kamu pikirkan. Setiap level dalam permainan
punya musuh dengan tingkatan yang beragam. Levelmu akan menentukan seperti apa
musuhmu. Dunia keras ya, bahkan hanya sekadar dalam permainan ponsel.
Ini dia. Kita akan melaluinya, genggam aku dan mari berjalan
bersama. Kita bagi susah senang ini bersama.
Komentar
Posting Komentar